Merencanakan Liburan ke Luar Negeri

Bagi saya, traveling experience sudah dimulai sebelum perjalanan dimulai. Dalam fase perencanaan dan persiapan, saya sudah merasakan rasa senang dan excitement karena saya sudah mulai membayangkan dan membangun ekspektasi tentang tempat-tempat yang akan saya kunjungi. Beruntung sekali, dengan kemudahan teknologi dalam genggaman tangan, perencanaan traveling kini sangat mudah untuk dilakukan, cukup dengan berbekal mesin pencari dan mobile apps yang menawarkan berbagai solusi bagi kebutuhan pelancong.
Sebelum traveling–terutama ke luar negeri–kita harus menyiapkan banyak hal dan mengetahui/memahami berbagai informasi. Walaupun banyak orang merasa dirinya cukup fleksibel dan easy going, tidak ada salahnya untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum traveling dilakukan supaya pengalaman bepergian yang dirasakan nanti lebih smooth, seamless dan semakin menyenangkan karena kita tidak perlu mengalami kejutan yang tidak diharapkan.
Berikut ini daftar hal yang perlu dipersiapkan, diantisipasi, dan diketahui sebelum kita pergi ke luar negeri.

Tiket dan Paspor. Hal ini sejatinya sudah given ya, sehingga menurut saya tidak perlu dibahas terlalu detil karena tiket ke negara tujuan–pulang maupun pergi–merupakan kebutuhan utama apabila kita akan bepergian ke luar negeri. Begitu pula dengan paspor yang masih berlaku. Demi keamanan saat traveling, disarankan supaya paspor masih aktif dan akhir masa berlaku masih lebih dari 6 bulan.

Visa. Pelancong yang hendak berkunjung ke luar negeri pasti membutuhkan visa. Ketahui persyaratan visa untuk negara yang akan kita datangi, apakah negara tersebut memberikan fasilitas bebas visa, Visa on Arrival (VoA), visa waiver, atau visa standar yang harus diurus sebelum keberangkatan. Pastikan anda memiliki visa yang valid dan dokumen lain yang diperlukan sebelum berangkat.

Itinerary. Itinerary adalah jantung dari perjalanan yang akan kita lakukan. Dengan menyusun itinerary, kita sudah bisa memperkirakan tempat-tempat mana saja yang akan kita kunjungi selama kegiatan traveling berikut jadwalnya, terutama apabila anda akan berpindah tempat/kota selama anda melancong. Itinerary tidak perlu terlalu kaku dan spesifik, selama sudah bisa memberikan gambaran umum untuk menentukan kota/wilayah mana kita akan berada, akomodasi apa yang akan dipesan, tiket wahana/atraksi apa yang perlu dibeli, apakah kita perlu memesan kereta/penerbangan antar kota, dan seterusnya.

Akomodasi. Setelah menyusun itinerary, anda harus memikirkan akomodasi yang akan digunakan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih akomodasi, antara lain:

  • lokasi. Bagi saya yang senang menggunakan transportasi umum selama melancong ke luar negeri, saya selalu memilih akomodasi yang dekat dengan halte bus/tram atau stasiun kereta/MRT. Selain itu, saya juga lebih suka memilih akomodasi yang dekat dengan pusat kota karena biasanya banyak atraksi dan destinasi yang bisa dikunjungi dengan mudah bahkan hanya dengan berjalan kaki. Bagi anda yang ingin mengunjungi pantai atau gunung atau hanya ingin staycation, tentu saja pertimbangannya beda lagi. Yang jelas, Variabel yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi akan berbeda untuk tiap pelancong tapi hal ini harus dipikirkan baik-baik sebelum menentukan pilihan.
  • anggaran. biaya yang anda anggarkan untuk akomodasi akan menentukan akomodasi apa yang akan anda pilih. Tapi perlu diingat bahwa sering kali besar anggaran berbanding lurus dengan kenyamanan yang anda peroleh. Bagi anda yang ingin menghemat, hostel, hotel kapsul atau couchsurfing bisa menjadi pilihan. AirBNB bisa menjadi alternatif apabila anda melancong beramai-ramai karena biasanya harga yang harus dibayarkan jauh lebih ekonomis apabila anda menyewa satu unit besar yang bisa digunakan bersama dengan banyak orang.
  • jadwal. Cek kembali itinerary dan perhatikan jadwal kedatangan, kepulangan, dan jadwal pindah kota. Apakah anda bisa langsung check-in atau ada jeda waktu? Apakah ada jeda waktu antara waktu check out dengan jadwal kepulangan atau perjalanan anda ke kota berikutnya? Bagi pelancong yang mengutamakan efisiensi waktu dan biaya, ada beberapa fasilitas transport hubs yang bisa dimanfaatkan alih-alih menghabiskan dana untuk menyewa akomodasi. Sebagai contoh, airport lounge, kamar mandi umum, dan loker/tempat penitipan barang. Fasilitas-fasilitas ini biasanya tersedia di bandara/stasiun/terminal bagi mereka yang ingin beristirahat sejenak dan membersihkan diri selama waktu tunggu. Loker/tempat penitipan barang sangat berguna bagi anda yang ingin berkeliling tanpa perlu menyeret-nyeret koper dan barang bawaan. Satu lagi alternatif akomodasi yang bisa anda pilih untuk menghemat waktu dan biaya, yaitu sleeper bus, dimana anda bisa beristirahat sekaligus pindah dari satu kota ke kota lain.

How to get around. Pelajari sistem transportasi di negara tujuan, apakah transportasi umum yang mumpuni dan terpercaya tersedia, atau anda harus menyewa taksi atau kendaraan pribadi untuk memudahkan perjalanan? Bagaimana cara pembayarannya, apakah secara tunai atau sudah cashless, apakah tiket harus dibeli per trip atau sebaiknya membeli pass saja? Dengan memanfaatkan GoogleMap, coba simulasikan rute yang anda tempuh dan alat transportasi apa yang bisa digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Apakah di negara tujuan anda perlu menginstal aplikasi tertentu, misalnya Uber untuk memesan taksi di Thailand, atau KakaoMap untuk menggantikan GoogleMap yang tidak bisa diakses di Korea Selatan.

Uang dan alat pembayaran. Pastikan anda membawa dana yang cukup dalam mata uang negara tujuan. Sekarang, hal ini juga perlu ditambah dengan informasi mengenai penggunaan cashless payment method seperti kartu kredit atau e-money seperti Suica. Tidak jarang kita salah perhitungan dalam menyediakan dana yang dibawa ke luar negeri, sehingga tidak ada salahnya mencari informasi tentang cara menarik uang tunai di ATM di luar negeri, dan apakah anda bisa menggunakan kartu kredit anda di luar negeri. Perhatikan juga nilai tukar mata uangnya supaya tidak kaget saat melihat tagihan kartu kredit dan daftar dosa yang anda perbuat.

Power outlet atau colokan listrik. Hal ini untuk mengetahui jenis adapter yang perlu kita bawa. Apalagi sekarang traveler rata-rata membawa banyak sekali perangkat elektronik, seperti laptop, handphone, kamera, dan power bank. Biasanya, di negara tujuan banyak dijual adapter tapi seringkali harganya lebih mahal dibandingkan beli di Indonesia.

Jenis toilet. Bagi saya, penting untuk mengetahui apakah toilet di negara destinasi wisata kita menyediakan semprotan air atau tidak. Rata-rata negara barat maupun sebagian di Asia timur toiletnya jenis yang kering. Biasanya saya membawa portable bidet daripada kesusahan mencari air. Barangnya cukup ringkas untuk dibawa kemana-mana dan tentu saja bikin kita tidak kerepotan mencari-cari tisu basah.

Makanan. Salah satu experience yang tidak mau saya lewatkan adalah mencicipi kuliner setempat ketika bepergian ke luar negeri. Perlu riset untuk mengetahui dimana lokasi restoran atau tempat makan yang ratingnya tinggi dan reviunya bagus. Bagi muslim atau mereka yang punya pantangan tertentu, ada baiknya untuk mencari tahu dimana tempat makan yang bisa dituju tanpa compromising keyakinan dan kesehatan anda. Apabila anda merasa ragu, mungkin anda perlu membawa perbekalan dari Indonesia supaya anda tetap bisa makan selama traveling.
Demikian sekilas tips perencanaan bagi anda yang akan liburan ke luar negeri. Semoga bermanfaat.

Got something to say?