Resensi Film: The Cider House Rules

Sometimes ya gotta break some rules to put things straight. – Mr. Rose

Sebuah film yang dibintangi oleh para aktor dan aktris ternama, The Cider House Rules membuat saya sungguh menikmati kisahnya.

Berlatar belakang kehidupan di sebuah panti asuhan di Maine pada tahun 1940an, kisah The Cider House Rules dimulai dengan cerita dari dr. Wilbur Larch (Michael Caine) yang menjadi kepala panti asuhan merangkap dokter. Sehari-hari, dr. Larch bertugas menerima calon orang tua yang hendak mengadopsi anak panti, merawat anak-anak yang sakit, membantu proses melahirkan para wanita yang hendak menyerahkan bayinya, hingga membacakan cerita kepada anak-anak panti ini sebelum mereka tidur.

Meskipun tugas-tugasnya sangat banyak, dr. Larch menikmati dan menjalaninya dengan sepenuh hati. Dia mengajarkan ilmu kedokteran yang dimilikinya pada salah seorang anak panti yang cerdas, Homer Wells (Tobey Macguire). Dengan adanya Homer, dr. Larch sangat terbantu dalam melakukan pekerjaannya.

Meskipun ditentang oleh Homer, dr. Larch secara ilegal menjalankan praktik aborsi. Selain itu, dr. Larch juga sering menggunakan obat bius untuk membantunya beristirahat atau menenangkan diri.

Suatu hari, sepasang kekasih bernama Wally (Paul Rudd) dan Candy (Charlize Theron) mendatangi panti asuhan untuk meminta bantuan dr. Larch menggugurkan kandungan. Beberapa hari kemudian ketika mereka pergi, Homer turut serta pergi bersama mereka. Dr. Larch sangat kecewa dengan keputusan Homer untuk meninggalkan panti karena diam-diam dia berharap Homer dapat menggantikan dirinya menyusul surat pemberitahuan mengenai dokter baru yang akan ditugaskan di panti asuhan.

Homer mendapat pekerjaan sebagai pemetik apel di perkebunan milik orang tua Wally. Tak berapa lama kemudian, Wally yang bekerja sebagai pilot angkatan udara kembali bertugas, meninggalkan ibunya dan Candy. Setelah kepergian Wally, hubungan Candy dan Homer semakin dekat hingga mereka menjadi sepasang kekasih walaupun mereka merahasiakannya dari orang lain.

Dr. Larch mengirim surat kepada Homer, memintanya untuk kembali ke Maine dan bekerja sebagai dokter. Homer menolak dan lebih memilih melanjutkan pekerjaannya di perkebunan. Selain itu, ia menyadari dirinya tidak pernah menempuh pendidikan formal sebagai dokter, namun diam-diam dr. Larch memalsukan ijazah pendidikan untuk Homer.

Satu tahun berlalu, musim panen apel kembali datang. Suatu peristiwa yang tak disangka-sangka memaksa Homer untuk melakukan prosedur medis pada seorang buruh perkebunan. Di waktu yang nyaris bersamaan, terdengar kabar bahwa Wally mengalami kecelakaan dan lumpuh. Tak lama setelah itu, Homer menerima kabar bahwa dr. Larch mengalami overdosis obat bius.

Rangkaian peristiwa ini memaksa Homer untuk membuat keputusan-keputusan penting. Suatu hal yang jarang dilakukannya, karena selama ini dia cenderung mengikuti kemana arus membawanya pergi.

Serius, film ini adalah sebuah tontonan yang sangat menarik. Kisahnya mengalir begitu apik dan menyejukkan. Walaupun tanpa riak yang menukik tajam, film ini menawarkan serangkaian plot twist yang mengejutkan. Karakter-karakter dalam film ini kuat dan memorable, para anak yatim piatu pun digambarkan dengan begitu manis.

Walaupun The Cider House Rules mengangkat isu sensitif tentang aborsi dan menunjukkan karakter tidak terpuji dr. Larch, sulit untuk tidak menghargai betapa mulia jiwa sang dokter kawakan ini, sulit untuk tidak memahami motivasi dari keputusan-keputusan yang diambilnya. Saya merasa iba sekaligus jatuh cinta dengan para anak yatim piatu penghuni panti yang sangat ingin memperoleh orang tua.

Sementara itu bagi Homer sendiri, perjalanannya meninggalkan panti asuhan adalah sebuah proses pendewasaan diri. Dia dituntut untuk belajar membuat keputusan dalam hidupnya, dan ia belajar membuat keputusan yang dapat memberikan kebaikan bagi semua orang, meskipun terkadang ia harus menabrak sejumlah aturan.

Film ini saya beri rating 4.5 dari 5 bintang.

5 comments

  1. Michael Chaine? Sutradara filmnya bukan om Nolan kan? Hhee

    Performa Tobey kaya gimana mba? Ada kesan Peter Parker yang kental kaya pas di The Great Gatsby gak mba?

    Like

    • Nolan? Wah, jadi film Batman salah aktor nih. Hehehe…
      Saya belum nonton Great Gatsby, tapi akting Tobey bagus, walaupun karakternya nggak beda jauh dari Peter Parker. Pintar, baik hati, dan nrimo.

      Like

Got something to say?