Menjelang Tahun 2018

Nulis blog sepertinya memang harus dilakukan secara rutin. Setelah absen nulis sekitar satu minggu rasanya saya kagok untuk memulai kembali. Paling banyak karena khawatir ini itu, gimana kalau topiknya nggak penting, betapa sulitnya merangkai kata, dan lain sebagainya. But hey, just write! Write for yourself. It’s your therapy

Pagi ini saya dapat ide yang kayaknya lumayan menarik untuk ditulis. At least for me. Idenya muncul saat saya lagi keliling friday market di pelataran kantor untuk mencari ide sarapan. Biasanya saya beli nasi pecel, tapi saya sudah bosan makan pecel terus. Sementara itu, makanan yang lain tidak terlalu mengundang selera karena terlalu berat untuk makan pagi. Buat saya, gudeg, empal gentong, atau nasi uduk cocoknya untuk makan siang atau brunch lah. Ada sih, nasi goreng atau roti, tapi kok mahal harganya. Nggak rela ah…

Ngomong-ngomong soal harga mahal, saya jadi sadar betapa sering saya beli makanan jadi dan berapa banyak uang yang saya habiskan selama ini untuk membeli makanan. Belum lagi, karena terlalu sering beli makanan jadi, berat badan saya naik lumayan banyak dan susah turun sekarang. Faktor usia menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Sepertinya saya harus mengubah kebiasaan beli makanan jadi dengan memasak sendiri.

Memasak sebenarnya tidak sulit, tapi bagi saya yang sulit adalah mengatur waktu untuk melakukannya. Pada weekdays, 12 hingga 14 jam habis untuk kerja dan menempuh perjalanan pulang pergi. Dikurangi waktu tidur, saya hanya punya waktu sekitar 3-4 jam untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti bersih-bersih dan memasak.

Hmm, kalau harus memasak tiap hari rasa-rasanya cukup berat. Memasak agak banyak di waktu weekend untuk satu minggu mungkin bisa dilakukan meskipun butuh perencanaan.

So, what’s the point of this post? Jadi ceritanya, tahun 2017 tinggal hitungan hari kan? Saya mau bikin resolusi untuk tahun depan. Nggak muluk-muluk, saya cuma mau jadi orang yang lebih baik dari diri saya sekarang. Dimulai dari segi jasmani dulu, kan katanya men sana en corpore sano. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Bagaimana cara saya untuk menjadi orang yang lebih baik? Saya mau hidup lebih sehat dan makan makanan sehat. Salah satu caranya adalah dengan memasak makanan sendiri. Terlalu simpel? Mungkin. Tapi saya baru belajar mendaki, jadi saya memilih bukit yang rendah dulu sebelum menaklukkan gunung yang tinggi.

Terus kenapa? Beberapa minggu yang lalu saya membaca twit The Minimalist, promotor sekaligus motivator gaya hidup minimalis, and it gave me an idea. Tahun 2018 nanti akan saya berdedikasi untuk menuliskan pengalaman saya untuk menjalani hidup sehat ke dalam blog. I am not sure yet how exactly it’s going to be though.

Bagaimana dengan kamu? Sudah siap menyambut tahun 2018?

5 comments

  1. Siap dong. resolusi untuk tahun depan, kurang lebih sama. Pingin jadi pribadi yang lebih baik, dan masih bisa konsisten ngeblog.

    Semoga sukses buat rencana hidup sehatnya ya. Semangat.

    Like

Got something to say?