Album Review: Tanto by Pablo Alborán

Saya belum pernah menulis review tentang album musik sebelumnya, dan rasanya belum pernah terlalu memperhatikan bagaimana sebaiknya penulisan review album dengan baik dan benar. But who cares? Apalagi review ini dipost di blog saya sendiri, jadi pasti ulasannya berisiko sangat cetek dan subyektif. Hahahah. Beware, you’ve been warned.

Oke, yang akan saya review kali ini adalah album ketiga dari seorang penyanyi bernama Pablo Alborán, penyanyi kebangsaan Spanyol yang dilahirkan pada 23 tahun lalu. Debut pertamanya di industri musik Spanyol dilakukannya pada tahun 2010 ketika ia menelurkan album pertamanya yang berlabel Solamente Tú (Only You) diikuti dengan versi akustiknya–En Acústico–satu tahun kemudian. Detil persis mengenai biodata lengkap Pablo Alboran, bakat musiknya, album-albumnya berikut penghargaan apa saja yang ia terima bisa diintip sendiri dari tautan Wikipedia ini.

Pada bulan November tahun 2012, Alborán mengorbitkan album ketiganya yang berjudul Tanto (So Much). Dua bulan sebelumnya, ia sudah memulai promosi albumnya ini melalui video Tanto yang dinyanyikan oleh para penggemarnya di sebuah studio rekaman. Sebuah cara promosi album yang unik dan kreatif, sesuatu yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Tak berapa lama setelah video tersebut muncul, official video dari single tersebut dirilis dan bagi saya hasilnya sangat tidak mengecewakan.

Ada 12 lagu baru yang dibawakan oleh Alborán di album keduanya. Diantara 12 lagu tersebut, dua lagu ditampilkan pula dalam versi ambiental, dan Tanto sendiri juga ditampilkan dalam versi akustik dengan iringan piano, sehingga total ada 15 lagu dalam album ini.

Sebagaimana album sebelumnya, masih ada beberapa lagu yang agak mengecewakan bagi saya, tapi saya pikir mungkin memang ini ciri khas dari Alborán. Lagu yang sudah enak-enak didengarkan di awal mengalami perubahan nuansa begitu memasuki bagian refrain yang terasa lemah. Perubahannya terjadi tiba-tiba dan membuat kening mengernyit karena saya merasa lagu ini sebenarnya bisa jadi lagu yang lebih bagus lagi dengan refrain yang tepat. Yo No Lo Sabía (I Didn’t Know), En Brazos de Ella (In Her Arms), dan Éxtasis (Ecstasy) adalah contohnya. Corak padang pasir melalui nada-nada biola yang khas juga masih bisa kita temui di album kedua ini, ditampilkan dalam lagu Yo No Lo Sabía, Éxtasis, dan Me Iré (I Will Go).

Saya sendiri sudah memilih beberapa lagu favorit dalam album Tanto ini. Berikut diantaranya:

  1. Tanto. Lagu ballad yang dibungkus dalam aransemen modern dengan sentuhan nada-nada orkestra ini menjadi leading single dari album Alborán. Liriknya sendiri bercerita tentang seorang pria yang berusaha merebut hati kekasihnya kembali. Bila versi aslinya telah ditampilkan dengan begitu baik, maka versi akustiknya makin membuat jatuh cinta. Kalau memang Pablo menggunakan lagu itu untuk minta balikan dengan saya, pasti akan saya terima mentah-mentah.
  2. La Vie en Rose. Lagu ini dibawakan dalam bahasa Prancis, dan saya sendiri sampai sekarang belum tahu lagu ini bercerita tentang apa. Hahahaha. What I know, nada-nada dan musik dari lagu ini sangat indah, saya bisa membayangkan Celine Dion dan Andrea Bocelli menyanyikan lagu ini.
  3. El Beso (The Kiss). Sekilas didengarkan, permainan gitar yang mengiringi lagu ini serupa dengan Perdoname versi en Acustico yang dibawakan Alboran bersama penyanyi Portugis—Carmino. What I can imagine when I’m listening to this song: candle-lit ballroom full of people of Zorro’s era dancing. Eksotis, lagu ini cocok banget untuk berdansa latin. Hohohoho…
  4. Quien (Who). Baik versi normal maupun versi ambientalnya saya suka, beautiful and captivating.
  5. Seré (I Will). No special reason, I just love the music despite the long “Sereeeeeee…” in the chorus.

Overall, album ketiga ini bisa dibilang bagus dengan menampilkan lagu-lagu yang berkualitas. Kesuksesan album pertama dan keduanya tidak membuat Alborán terbuai dan terlena terlalu lama dalam buaian ketenaran, dan ia kembali menunjukkan keseriusan dan kepiawaiannya dalam musik dengan menghasilkan karya-karya baru.

Oke, demikian review dari saya. Semoga ada yang jadi berminat untuk mendengarkan lagu-lagu Spanyol setelah ini. Yakinlah, kata-kata cinta yang klise dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris akan lebih eksotis dan meluluhlantakkan kalau diucapkan dalam bahasa Spanyol. Sebagian lagu mungkin terdengar aneh saat pertama didengarkan, baik karena musiknya atau cara menyanyinya, tapi setelah didengarkan beberapa kali nilai lagunya akan berangsur-angsur naik. Silakan dicoba 😀

23 comments

  1. Wah, mba tertarik sekali ya dengan semua yang berbau Espanyola.
    sepertinya di tulisan sebelumnya, temennya yang menggemari kebudayaan negara tersebut. Udah tertular ya? 😉

    Like

    • Awalnya sih lagu & film ini dijadikan alat bantu buat belajar bahasa Spanyol, tapi lama kelamaan malah makin terjerumus, Mas.

      Like

      • Mule iseng2 dari jaman kuliah, agak serius dikit tahun lalu, dan sekarang rada melempem. Hahaha… Jangan2 mas Pelancong mahir bahasa Spanyol nih 🙂

        Like

      • jiahhhh..jangankan bahasa Spanyol, bahasa ibuku aja saya ga tahu, hehehe. Kalau saya lagi belajar bahasa Jerman, itu pun baru sekedar baca-baca tata bahasanya dulu. hehehe. Ya,mudah-mudahan semangatku ga ikutan melempem, hehe. 😉

        Kalau mbak udah belajar dari tahun kemarin, berarti udah lancar atuh. Saya diajarkan dong. :mrgreen:

        Like

      • Boleh boleh, kapan2 bisa belajar bareng. Kalo serius belajar bahasa coba cari materi audio deh, buat saya itu lebih ampuh daripada baca buku loh ^^

        Like

      • Aseekkk..
        Wah, boleh juga sarannya. Saya baca buku untuk perkuat dasar tata bahasa aja. Tapi nanti saya coba cari materi audio gratis di Youtube. Kemarin sempat belajar ucap alfabet dari video juga. 😉

        Like

    • dia termasuk artis pendatang baru Mbak, baru eksis tahun 2010…
      Kalau mbak Ely tahu penyanyi Spanyol siapa?

      Like

  2. i love spai. semoga suatu saat bisa stay lama disana …

    palbo alboran solamente tu feat demi lavoto keren gila….

    Like

  3. Whooa ternyata ada juga fans Pablo Alboran di Indonesia selain sayaaa! Hahaha
    Salam kenal kak 😉
    Btw Tanto itu emangggg……ahhhh apalagi video klipnyaaaa……….. :))

    Like

    • Hello Fit. Yes indeed I have checked out Terral. Can’t help myself to play Pasos de Cero over and over again ^^

      Like

Got something to say?